
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, kebutuhan akan talenta teknologi informasi (TI) di Indonesia terus meningkat. Perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari startup hingga perusahaan besar, berlomba-lomba merekrut tenaga ahli yang mampu mengelola infrastruktur digital, menjaga kelangsungan sistem, dan mempercepat siklus pengembangan perangkat lunak. Tiga profesi yang kian dicari di bidang ini adalah DevOps Engineer, Cloud Engineer, dan Linux Engineer. Lantas, bagaimana prospek dan kisaran gaji untuk ketiga profesi ini di tahun 2025?
DevOps Engineer: Menjembatani Developer dan Operasional
DevOps (Development and Operations) Engineer merupakan peran penting dalam tim TI modern. Mereka bertugas menjembatani proses pengembangan perangkat lunak dan operasional sistem agar berjalan lancar, cepat, dan andal. Tugas utama mereka mencakup otomasi deployment, pengelolaan CI/CD pipeline, serta monitoring performa aplikasi dan infrastruktur.
Menurut data NodeFlair per Juni 2025, rata-rata gaji DevOps Engineer di Indonesia mencapai Rp 11.500.000 per bulan. Namun, angka ini sangat bervariasi tergantung pada level pengalaman dan skala perusahaan.
Rincian Gaji DevOps Engineer Berdasarkan Pengalaman:
-
Entry-level (Junior): Mulai dari Rp 5.750.000 per bulan
-
Mid-level: Berkisar antara Rp 8.750.000 – Rp 11.750.000
-
Senior-level: Dapat mencapai hingga Rp 45.000.000 per bulan
Tingginya gaji di level senior menunjukkan betapa krusialnya peran DevOps dalam menjaga efisiensi sistem dan kecepatan pengembangan produk di perusahaan teknologi modern.
Course DevOps Engineer yang Ada di ADINUSA:
- Ansible (https://adinusa.id/course/courses/automation-with-ansible)
- Docker (https://adinusa.id/course/courses/docker-fundamental)
- DevOps Fundamental (https://adinusa.id/course/courses/devops-fundamental-monitoring-and-logging)
- Gitlab (https://adinusa.id/course/courses/gitlab-fundamental)
- GitOps (https://adinusa.id/course/courses/gitops-argocd)
- Jenkins CI/CD (https://adinusa.id/course/courses/cicd-using-jenkins)
Cloud Engineer: Pilar Infrastruktur Cloud
Seiring dengan migrasi masif ke cloud computing, profesi Cloud Engineer menjadi sangat strategis. Cloud Engineer bertanggung jawab atas desain, pengembangan, dan pemeliharaan arsitektur cloud yang stabil, aman, dan efisien. Mereka bekerja dengan platform seperti AWS, Microsoft Azure, atau Google Cloud Platform.
Berdasarkan data dari EOS Teknologi, rata-rata gaji seorang Cloud Engineer di Indonesia per Juni 2025 adalah sekitar Rp 16.000.000 per bulan. Sama seperti profesi lainnya, gaji Cloud Engineer dipengaruhi oleh pengalaman, keahlian sertifikasi (seperti AWS Certified Solutions Architect), dan kompleksitas proyek.
Rincian Gaji Cloud Engineer Berdasarkan Pengalaman:
-
Entry-level: Antara Rp 7.000.000 – Rp 12.000.000
-
Mid-level: Sekitar Rp 12.000.000 – Rp 20.000.000
-
Senior-level: Bisa mencapai Rp 20.000.000 – Rp 35.000.000
Permintaan terhadap Cloud Engineer meningkat tajam sejak banyak perusahaan Indonesia mulai meninggalkan infrastruktur lokal (on-premise) dan beralih ke solusi cloud demi efisiensi dan skalabilitas.
Course Cloud Engineer yang Ada di ADINUSA:
- Ansible (https://adinusa.id/course/courses/automation-with-ansible)
- Docker (https://adinusa.id/course/courses/docker-fundamental)
- Kubernetes (https://adinusa.id/course/courses/lightweight-kubernetes-administration-using-k3d)
- Gitlab (https://adinusa.id/course/courses/gitlab-fundamental)
Linux Engineer: Penjaga Sistem Berbasis Open Source
Meskipun tak selalu menjadi sorotan utama, Linux Engineer memainkan peran vital dalam dunia TI, terutama di lingkungan server. Sebagian besar server cloud dan sistem kritikal berbasis Linux, menjadikan keahlian dalam sistem operasi ini sangat bernilai.
Menurut NodeFlair, gaji rata-rata untuk posisi System Administrator—yang tugasnya sering tumpang tindih dengan Linux Engineer—adalah sekitar Rp 7.250.000 per bulan. Karena seorang Linux Engineer umumnya memiliki keahlian lebih teknis dan spesifik (seperti kernel tuning, shell scripting, hingga manajemen container), maka besar kemungkinan gaji mereka bisa lebih tinggi, terutama untuk posisi senior.
Gaji seorang Linux Engineer bisa bervariasi tergantung pada:
-
Sertifikasi seperti Red Hat Certified Engineer (RHCE)
-
Pengalaman mengelola sistem skala besar
-
Kemampuan scripting dan pemahaman jaringan
-
Kompleksitas sistem yang ditangani
Meski mungkin tidak setinggi DevOps atau Cloud Engineer dalam hal median gaji, peran Linux Engineer tetap sangat penting, terutama dalam menjaga kestabilan infrastruktur TI.
Course Linux Engineer yang Ada di ADINUSA
- Securing and Hardening (https://adinusa.id/course/courses/securing-and-hardening-linux-systems)
- Linux SysAdmin (https://adinusa.id/course/courses/fundamental-linux-system-administrator)
Tren Pasar dan Kebutuhan Industri
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi praktik DevOps, beralih ke cloud, dan bergantung pada sistem Linux, permintaan terhadap ketiga profesi ini akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Berikut adalah beberapa tren yang memperkuat posisi mereka:
-
DevOps Engineer dibutuhkan untuk mendukung pengembangan aplikasi yang agile dan otomatis.
-
Cloud Engineer menjadi tulang punggung migrasi infrastruktur dan efisiensi operasional digital.
-
Linux Engineer menjadi penjaga kestabilan server dan sistem backend perusahaan.
Adanya transformasi digital di berbagai sektor seperti keuangan, logistik, e-commerce, dan edukasi juga turut mendorong kenaikan kebutuhan akan talenta teknis ini.
Kesimpulan
Peran DevOps, Cloud, dan Linux Engineer semakin penting dalam ekosistem digital Indonesia. Gaji untuk ketiga profesi ini menunjukkan tren positif yang selaras dengan peningkatan nilai strategis peran mereka. Bagi para profesional TI yang sedang merintis karier, mengasah keterampilan di bidang-bidang ini bisa menjadi pilihan menjanjikan, baik dari sisi karier maupun kompensasi.
Dengan rata-rata gaji DevOps Engineer di kisaran Rp 11,5 juta, Cloud Engineer di angka Rp 16 juta, dan Linux Engineer di Rp 7,25 juta atau lebih, masa depan profesi ini tampak cerah. Tentunya, peningkatan gaji akan sangat dipengaruhi oleh upaya peningkatan skill, pengalaman kerja, dan penguasaan teknologi terbaru di bidang masing-masing.
Sumber:
-
NodeFlair (Juni 2025): Data gaji DevOps Engineer & System Administrator
https://nodeflair.com
-
EOS Teknologi (Juni 2025): Riset gaji Cloud Engineer di Indonesia
https://eosteknologi.id