images/Poster_Artikel_-_2024-08-09T143855.817.jpg

Managing Block Storage di dalam OpenStack

oleh Zulfi

OpenStack adalah platform cloud computing open-source yang memungkinkan perusahaan untuk membangun dan mengelola cloud publik maupun privat. Salah satu komponen penting dalam infrastruktur cloud adalah block storage, yang digunakan untuk menyimpan data aplikasi, database, dan file sistem. Di OpenStack, layanan block storage dikelola oleh komponen yang disebut Cinder. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang bagaimana mengelola block storage di dalam OpenStack, mulai dari konsep dasar hingga operasi manajemen.

Apa itu Block Storage?

Block storage adalah jenis penyimpanan data yang membagi penyimpanan fisik menjadi blok-blok yang dapat dialokasikan untuk digunakan oleh aplikasi atau sistem operasi. Setiap blok dapat diformat dengan sistem file dan dipasang ke instance sebagai volume penyimpanan. Ini berbeda dengan object storage yang menyimpan data sebagai objek, atau file storage yang menyimpan data dalam struktur hierarkis berbasis folder.

Di OpenStack, block storage digunakan untuk menyimpan data yang memerlukan akses langsung dari instance, seperti database atau aplikasi intensif I/O lainnya.

Cinder: Layanan Block Storage OpenStack

Cinder adalah komponen OpenStack yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan mengelola layanan block storage. Cinder memungkinkan pengguna untuk membuat, melampirkan, melepaskan, dan menghapus volume storage secara dinamis sesuai kebutuhan.

Fungsi Utama Cinder

  1. Penyediaan Volume (Provisioning): Cinder memungkinkan pengguna untuk membuat volume baru dengan ukuran dan tipe tertentu. Volume ini kemudian dapat dilampirkan ke instance sebagai disk tambahan.

  2. Manajemen Snapshot: Cinder mendukung pembuatan snapshot, yang merupakan salinan dari data pada volume di satu titik waktu. Snapshot ini dapat digunakan untuk backup, pemulihan data, atau untuk membuat volume baru dengan data yang sama.

  3. Backup dan Restore: Cinder menyediakan fitur backup yang memungkinkan data pada volume disimpan ke penyimpanan eksternal untuk keperluan pemulihan jika terjadi kerusakan pada volume asli.

  4. Multi-Attach: Cinder mendukung fitur multi-attach yang memungkinkan volume yang sama dilampirkan ke beberapa instance sekaligus, yang berguna untuk aplikasi yang memerlukan akses ke data yang sama dari beberapa titik.

Jenis-jenis Backend Cinder

Cinder mendukung berbagai jenis backend storage, yang memungkinkan fleksibilitas dalam memilih solusi storage yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenis backend yang umum digunakan termasuk:

  1. LVM (Logical Volume Manager): Backend berbasis perangkat lunak yang umum digunakan untuk membangun volume dengan manajemen yang sederhana.

  2. Ceph: Sistem storage terdistribusi yang menawarkan redundansi tinggi dan skala besar, sering digunakan dalam infrastruktur cloud yang membutuhkan ketahanan dan skalabilitas.

  3. NFS (Network File System): Backend yang menggunakan sistem file jaringan untuk penyimpanan yang dapat diakses oleh banyak instance melalui jaringan.

  4. SAN (Storage Area Network): Backend yang menggunakan jaringan penyimpanan khusus untuk memberikan performa tinggi dan kapasitas besar.

Operasi Manajemen Block Storage di OpenStack

Membuat dan Melampirkan Volume

  1. Membuat Volume: Untuk membuat volume baru, pengguna dapat menggunakan dashboard Horizon atau perintah CLI. Pengguna dapat menentukan ukuran volume dan tipe backend yang digunakan.

    Contoh perintah CLI:

    openstack volume create --size 10 volume1 

    Perintah ini akan membuat volume dengan ukuran 10 GB.

  2. Melampirkan Volume ke Instance: Setelah volume dibuat, langkah berikutnya adalah melampirkannya ke instance yang ada. Ini memungkinkan instance untuk menggunakan volume sebagai disk tambahan.

    Contoh perintah CLI:

    openstack server add volume INSTANCE_NAME VOLUME_NAME 

Snapshot dan Backup

  1. Membuat Snapshot: Snapshot adalah cara yang efisien untuk membuat salinan sementara dari volume, yang bisa digunakan untuk pemulihan data atau untuk membuat volume baru.

    Contoh perintah CLI:

    openstack volume snapshot create --volume VOLUME_NAME snapshot1 
  2. Backup Volume: Backup adalah fitur yang digunakan untuk menyimpan salinan data volume ke penyimpanan eksternal, yang bisa diakses jika volume asli mengalami kerusakan.

    Contoh perintah CLI:

    openstack volume backup create --volume VOLUME_NAME backup1 

Mengelola Volume

  1. Melepaskan Volume: Untuk melepaskan volume dari instance tanpa menghapus datanya, pengguna bisa menggunakan perintah berikut:

    openstack server remove volume INSTANCE_NAME VOLUME_NAME 
  2. Menghapus Volume: Jika volume tidak lagi dibutuhkan, volume bisa dihapus untuk membebaskan sumber daya.

    Contoh perintah CLI:

    openstack volume delete VOLUME_NAME 

Kesimpulan

Block storage adalah komponen kunci dalam infrastruktur cloud OpenStack, dan Cinder menyediakan alat yang kuat dan fleksibel untuk mengelola storage ini. Dengan fitur-fitur seperti provisioning, snapshot, dan backup, Cinder memungkinkan pengelolaan data yang efisien dan aman. Memahami cara mengelola block storage di OpenStack sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi Anda berjalan dengan lancar dan data Anda terlindungi.

 

Baca juga: Cara Mengoperasikan OpenStack melalui Dashboard Horizon
Baca juga: Kegunaan Nova, Neutron, dan Glance di dalam OpenStack