Adinusa
  • Course
  • Bootcamp
  • Public Pro Training
  • For Corporate
    Demo Images
    Demo Images
    Scroll to view more
Jadi Creator ADINUSA
  • Daftar
  • Login
Education Logo Images

Transformasikan masa depanmu di ADINUSA! Pelajari berbagai keterampilan digital dan jadilah ahli di bidangmu

  • kontak@adinusa.id
  • (+62) 8111123242
  • Home
  • Course
  • Bootcamp
  • Public Pro Training
  • For Corporate

    ADINUSA Pro Training

    ADINUSA Pro Talent

Jadi Creator ADINUSA
Find With Us
Education Images
  • Zulfi
  • 5 Nov. 2025, 11.03

Korelasi Antara Ubuntu dan DevOps: Fondasi Utama dalam Transformasi Digital Modern

Ubuntu adalah jantung dari infrastruktur DevOps modern: ringan, terbuka, aman, dan siap untuk otomatisasi.

images/ADINUSA_Article_4_1.png

Pendahuluan

Dalam era transformasi digital yang serba cepat, DevOps telah menjadi pendekatan utama dalam pengembangan dan pengelolaan perangkat lunak modern. DevOps bukan sekadar sekumpulan alat (tools), melainkan budaya kerja yang menggabungkan pengembangan (Development) dan operasional (Operations) untuk mempercepat siklus rilis aplikasi dengan tetap menjaga kualitas dan stabilitas.

Di sisi lain, Ubuntu — distribusi Linux yang dikembangkan oleh Canonical — telah menjadi sistem operasi pilihan utama bagi para profesional DevOps di seluruh dunia. Stabilitas, keamanan, dan fleksibilitas Ubuntu menjadikannya fondasi penting dalam setiap tahapan pipeline DevOps: mulai dari pengembangan, pengujian, hingga penerapan (deployment) di cloud.

Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara Ubuntu dan DevOps? Mengapa hampir semua sistem DevOps modern bergantung pada Ubuntu sebagai pondasi infrastrukturnya? Mari kita bahas secara mendalam.

Contents

  1. Pendahuluan
  2. 1. Ubuntu: Sistem Operasi Favorit Dunia DevOps
  3. 2. Ubuntu dalam Rantai Alat (Toolchain) DevOps
  4. 3. Ubuntu di Dunia Cloud dan Container
  5. 4. Keamanan dan Stabilitas dalam Praktik DevOps
  6. 5. Pengalaman Pengembang dan Otomatisasi
  7. 6. Ubuntu dalam CI/CD (Continuous Integration & Deployment)
  8. 7. Kesesuaian Filosofi Ubuntu dan DevOps
  9. 8. Studi Kasus dan Penggunaan di Dunia Nyata
  10. 9. Kesimpulan

1. Ubuntu: Sistem Operasi Favorit Dunia DevOps

Ubuntu dikenal sebagai sistem operasi open source berbasis Linux yang ringan, stabil, dan mudah dikonfigurasi. Karakteristik ini sangat sesuai dengan filosofi DevOps yang menekankan efisiensi, kolaborasi, dan otomatisasi.

Sebagian besar tools dan teknologi DevOps seperti Docker, Kubernetes, Jenkins, Ansible, dan Terraform berjalan optimal di lingkungan Linux — dan Ubuntu adalah salah satu distribusi yang paling kompatibel dan populer di kalangan pengembang serta tim infrastruktur.

Alasan utama mengapa Ubuntu begitu populer di dunia DevOps antara lain:

  • Gratis dan open source, sehingga mudah diadopsi tanpa batasan lisensi.

  • Stabil dan mendapat dukungan jangka panjang (LTS) selama lima tahun.

  • Tersedia di semua lingkungan — dari laptop pengembang, server data center, hingga cloud publik seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.

  • Dukungan komunitas yang luas serta dokumentasi yang sangat lengkap.

Dengan ekosistem yang matang, Ubuntu menjadi lingkungan default untuk sebagian besar tim DevOps global.


2. Ubuntu dalam Rantai Alat (Toolchain) DevOps

Setiap tahap dalam proses DevOps — dari pengkodean hingga pemantauan aplikasi — membutuhkan alat yang berbeda. Ubuntu memainkan peran penting karena hampir semua alat utama DevOps memiliki versi resmi dan dukungan penuh untuk Ubuntu.

Tahap DevOps Contoh Alat Peran Ubuntu
Source Control (Versioning) Git, GitLab, GitHub Server Git sering diinstal di Ubuntu karena keandalannya.
Continuous Integration (CI) Jenkins, GitLab CI, GitHub Actions Runner dan agent CI/CD menggunakan Ubuntu sebagai OS utama.
Configuration Management Ansible, Puppet, Chef Alat otomatisasi ini dikembangkan dengan dukungan penuh untuk Ubuntu.
Containerization Docker, Podman Ubuntu adalah basis image container paling populer di dunia.
Orchestration Kubernetes, OpenShift Node Kubernetes berbasis Ubuntu karena ringan dan stabil.
Monitoring & Logging Prometheus, Grafana, ELK Stack Paket-paket monitoring ini berjalan optimal di Ubuntu.

Dengan ekosistem seperti ini, Ubuntu bukan hanya sistem operasi, tetapi juga tulang punggung infrastruktur DevOps modern.


3. Ubuntu di Dunia Cloud dan Container

Salah satu pilar utama DevOps adalah cloud computing dan containerization. Ubuntu memegang peranan penting di keduanya.

  • Ubuntu adalah sistem operasi paling banyak digunakan di cloud. Hampir semua penyedia cloud utama — seperti AWS, Azure, dan Google Cloud — menggunakan Ubuntu sebagai image default untuk mesin virtualnya.

  • Image Docker berbasis Ubuntu adalah salah satu yang paling populer di Docker Hub. Artinya, banyak container aplikasi di dunia DevOps yang dibangun di atas Ubuntu.

  • Kubernetes dan MicroK8s (versi ringan dari Canonical) berjalan mulus di Ubuntu, memungkinkan pengembang untuk mengelola cluster dari laptop hingga skala enterprise.

Dengan kata lain, Ubuntu menyediakan landasan yang konsisten di seluruh lingkungan cloud dan container, yang merupakan kunci sukses penerapan DevOps.


4. Keamanan dan Stabilitas dalam Praktik DevOps

Salah satu prinsip penting dalam DevOps modern adalah DevSecOps — integrasi keamanan (security) dalam setiap tahap pipeline DevOps. Ubuntu sangat unggul di area ini.

Fitur keamanan bawaan Ubuntu antara lain:

  • AppArmor untuk pembatasan hak akses proses.

  • UFW (Uncomplicated Firewall) untuk manajemen firewall yang mudah.

  • Canonical Livepatch untuk pembaruan kernel tanpa reboot.

  • Image security scanning untuk mencegah penggunaan container yang rentan.

Selain itu, Canonical menyediakan profil keamanan CIS (Center for Internet Security), yang membantu perusahaan memenuhi standar kepatuhan seperti ISO 27001 dan SOC 2.
Bagi tim DevOps, hal ini berarti Ubuntu memungkinkan otomatisasi deployment tanpa mengorbankan keamanan sistem.


5. Pengalaman Pengembang dan Otomatisasi

DevOps menuntut integrasi erat antara pengembang dan tim operasi. Ubuntu mendukung hal ini dengan menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel, mudah diotomasi, dan mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti Python, Go, Node.js, dan Java.

Sebagian besar skrip otomatisasi DevOps ditulis menggunakan Bash atau Python — dua bahasa yang menjadi bagian inti Ubuntu. Misalnya, instalasi tool DevOps dapat dilakukan hanya dengan beberapa baris perintah:


 

sudo apt update sudo apt install docker.io ansible terraform -y

Dengan perintah sederhana, Ubuntu dapat menjadi mesin otomatisasi DevOps penuh, siap untuk CI/CD, container, dan deployment ke cloud.
Selain itu, Ubuntu juga tersedia di Windows Subsystem for Linux (WSL), memungkinkan pengembang Windows menjalankan tool DevOps Linux secara langsung tanpa VM tambahan.


6. Ubuntu dalam CI/CD (Continuous Integration & Deployment)

Banyak sistem CI/CD modern menjadikan Ubuntu sebagai runner utama.
Contohnya:

  • GitHub Actions menggunakan image ubuntu-latest untuk menjalankan pipeline build dan test.

  • GitLab CI dan Jenkins juga menyediakan agent Ubuntu sebagai pilihan default.

Hal ini menunjukkan bahwa Ubuntu telah menjadi standar industri dalam proses otomatisasi CI/CD di berbagai platform.
Ketika pipeline dijalankan, build, testing, dan deployment aplikasi Anda kemungkinan besar terjadi di atas sistem Ubuntu.


7. Kesesuaian Filosofi Ubuntu dan DevOps

Selain faktor teknis, Ubuntu dan DevOps juga memiliki kesamaan dalam hal filosofi kerja:

  • Ubuntu mengusung prinsip “Linux for human beings”, sedangkan DevOps menekankan kolaborasi manusia lintas tim.

  • Ubuntu bersifat terbuka dan kolaboratif, sejalan dengan nilai transparansi dan continuous improvement dalam DevOps.

  • Keduanya mendorong komunitas, berbagi pengetahuan, dan inovasi terbuka.

Dengan kesamaan nilai ini, tidak heran jika banyak komunitas DevOps global tumbuh di atas ekosistem Ubuntu.


8. Studi Kasus dan Penggunaan di Dunia Nyata

Banyak perusahaan besar dunia menggunakan Ubuntu sebagai pondasi DevOps mereka.
Beberapa contoh:

  • Netflix dan Slack menggunakan Ubuntu untuk server build dan CI/CD mereka.

  • Canonical (pengembang Ubuntu) sendiri menggunakan DevOps secara intensif untuk mengelola jutaan image dan update sistem.

  • Di dunia cloud-native, sebagian besar cluster Kubernetes berjalan di atas node Ubuntu.

Kombinasi ini menunjukkan bahwa Ubuntu bukan hanya alat pendukung, tetapi komponen kunci dalam praktik DevOps skala besar.


9. Kesimpulan

Hubungan antara Ubuntu dan DevOps dapat diibaratkan seperti fondasi dan bangunan — keduanya tidak dapat dipisahkan.
Ubuntu menyediakan platform yang stabil, aman, dan fleksibel untuk menjalankan setiap tahapan pipeline DevOps, mulai dari pengembangan hingga deployment ke cloud.
Sementara itu, DevOps memberikan konteks dan proses untuk memanfaatkan kekuatan Ubuntu secara maksimal melalui otomatisasi, kolaborasi, dan kecepatan rilis.

Dengan dukungan ekosistem open source yang luas, kompatibilitas lintas platform, dan fokus pada keamanan serta kinerja, Ubuntu telah menjadi sistem operasi pilihan utama bagi para profesional DevOps di seluruh dunia.

Singkatnya:

Ubuntu adalah jantung dari infrastruktur DevOps modern — ringan, terbuka, aman, dan siap untuk otomatisasi.

DevOps Ubuntu Kursus IT Belajar DevOps Kursus DevOps Belajar IT
Related Post

Artikel Lainnya

images/ADINUSA_Article_3_1.png
Kuasai Dunia DevOps dari Dasar Hingga Mahir Bersama ADINUSA!
Lihat Artikel
images/ADINUSA_Article_1.png
Panduan Lengkap: Instalasi Compiler C dan C++ di Ubuntu serta Penjelasan Lengkap tentang Bahasa Pemrograman C dan C++
Lihat Artikel
images/ADINUSA_Article_1_variant_b.png
Cara Menyalin Seluruh Instalasi Ubuntu ke Laptop Baru!
Lihat Artikel
images/ADINUSA_Article_1_variant_c.png
Komponen Basic Ubuntu Server
Lihat Artikel
Edu-cause

Tempat belajar untuk calon praktisi dengan materi sesuai standar industri dan harga terjangkau

Hubungi Kami
Produk & Layanan
  • Course
  • Bootcamp
  • ADINUSA Pro Training
  • ADINUSA Pro Talent
  • ADINUSA Community
  • Dapatkan Sertifikat
  • Cek Validasi Sertifikat
Informasi
  • Kontak
  • Artikel
  • Events
  • FAQ
  • Gabung Jadi Creator
Hubungi Kami
  • Phone: +62 8111123242
  • Email: kontak@adinusa.id

Copyright © 2025 PT Boer Technology (Btech). All Rights Reserved

  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Login & Register