
Menjadi seorang Cloud Engineer adalah langkah besar menuju dunia teknologi masa depan. Di era digital saat ini, hampir semua layanan digital yang kita gunakan — dari aplikasi mobile, layanan e-commerce, hingga media sosial — berjalan di atas cloud computing. Namun, sebelum kamu bisa membangun dan mengelola infrastruktur cloud, kamu perlu memahami istilah-istilah dasar yang menjadi fondasi dari semua sistem ini.
Artikel ini akan membahas istilah penting yang wajib kamu kuasai sebagai pemula di dunia cloud engineering. Yuk, mulai dari yang paling dasar!
IaaS, PaaS, SaaS
Ketiga istilah ini adalah model layanan utama dalam cloud computing. Masing-masing mewakili level kontrol dan tanggung jawab yang berbeda.
๐น IaaS (Infrastructure as a Service)
IaaS menyediakan infrastruktur dasar seperti server, storage, dan jaringan secara virtual. Kamu bisa membayangkan ini seperti menyewa komputer virtual dan ruang penyimpanan tanpa harus membeli perangkat keras.
Contoh: Amazon EC2, Google Compute Engine, Microsoft Azure VM
Kapan digunakan? Saat kamu ingin mengatur sendiri sistem operasi, software, dan konfigurasi server.
๐น PaaS (Platform as a Service)
PaaS menyediakan platform siap pakai untuk membangun, menguji, dan menjalankan aplikasi tanpa harus mengelola server atau infrastruktur.
Contoh: Google App Engine, Heroku, Azure App Service
Kapan digunakan? Saat fokusmu ada pada pengembangan aplikasi, bukan pengelolaan server.
๐น SaaS (Software as a Service)
SaaS adalah layanan aplikasi yang sudah siap pakai dan berjalan di cloud. Pengguna tidak perlu memikirkan instalasi atau infrastruktur sama sekali.
Contoh: Google Workspace (Gmail, Drive), Dropbox, Microsoft 365
Kapan digunakan? Ketika kamu butuh solusi praktis dan langsung digunakan oleh pengguna akhir.
Virtual Machine (VM)
VM adalah komputer virtual yang berjalan di atas server fisik. Di cloud, VM digunakan untuk menjalankan sistem operasi dan aplikasi, seolah-olah kamu punya server sendiri.
VM memungkinkan satu server fisik menjalankan banyak sistem virtual, sehingga efisien dan fleksibel.
Contoh penggunaan: Menjalankan aplikasi backend, environment pengujian, atau server database.
Jenis-Jenis Storage: Object, Block, File
Data adalah segalanya di cloud. Tapi tidak semua data disimpan dengan cara yang sama. Inilah tiga jenis penyimpanan utama:
๐น Object Storage
Digunakan untuk menyimpan data tidak terstruktur seperti gambar, video, backup, atau log. Data disimpan sebagai objek dengan metadata dan identifier unik.
Contoh: Amazon S3, Google Cloud Storage
๐น Block Storage
Cocok untuk data yang membutuhkan akses cepat dan terstruktur seperti database atau sistem operasi. Data dibagi menjadi blok-blok kecil dan diakses secara langsung.
Contoh: Amazon EBS, Azure Disk Storage
๐น File Storage
Menggunakan sistem file standar (seperti NFS atau SMB) untuk berbagi file antar server. Umumnya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan akses bersama terhadap file.
Contoh: Amazon EFS, Azure Files
Regions dan Availability Zones (AZ)
Cloud provider besar memiliki data center yang tersebar di berbagai lokasi dunia, disebut region.
๐น Region adalah wilayah geografis, seperti Jakarta, Tokyo, atau Frankfurt.
๐น Availability Zone adalah data center independen dalam satu region, yang memungkinkan sistem tetap berjalan meski salah satu AZ mengalami gangguan.
Menggunakan beberapa AZ meningkatkan ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) sistem.
IAM (Identity and Access Management)
IAM adalah sistem yang mengatur siapa yang boleh mengakses sumber daya cloud dan apa saja yang boleh mereka lakukan.
Misalnya, kamu bisa memberi akses baca untuk developer, akses penuh untuk admin, atau akses terbatas untuk sistem monitoring.
IAM sangat penting untuk keamanan cloud agar tidak semua orang bisa mengakses data atau merusak sistem secara tidak sengaja.
VPC (Virtual Private Cloud)
VPC adalah jaringan virtual pribadi di cloud. Kamu bisa mengatur sendiri:
-
Subnet (jaringan kecil)
-
Firewall (pengaturan lalu lintas data)
-
Routing (arah data masuk dan keluar)
Dengan VPC, kamu bisa membuat arsitektur jaringan cloud yang aman dan terisolasi, mirip seperti data center pribadi.
Auto Scaling
Auto Scaling adalah fitur yang secara otomatis menambah atau mengurangi jumlah server (VM) berdasarkan beban kerja atau traffic.
Misalnya, saat banyak pengguna mengakses aplikasi di jam sibuk, sistem akan menambah server. Saat traffic turun, server akan dikurangi untuk menghemat biaya.
Auto Scaling membuat sistem menjadi fleksibel, efisien, dan hemat biaya.
Load Balancer
Load Balancer bertugas mendistribusikan trafik ke beberapa server agar tidak ada satu server yang kelebihan beban.
Fungsi utamanya:
-
Menjaga stabilitas performa
-
Meningkatkan ketersediaan layanan
-
Memungkinkan failover otomatis jika salah satu server down
Contoh: AWS Elastic Load Balancer, Azure Load Balancer
Infrastructure as Code (IaC)
IaC adalah cara mengelola infrastruktur menggunakan kode, bukan klik manual di dashboard cloud.
Dengan IaC, kamu bisa:
-
Meng-automasi deployment
-
Memastikan konfigurasi konsisten
-
Melakukan versioning seperti pada kode aplikasi
Contoh tool: Terraform, AWS CloudFormation, Ansible
Keuntungan besar dari IaC adalah kemudahan dalam skalabilitas dan kolaborasi tim.
Kenapa Penting Memahami Istilah Ini?
Sebagai cloud engineer pemula, kamu harus tahu bahwa cloud computing bukan hanya tentang “menjalankan aplikasi di internet.” Ada kompleksitas teknis yang perlu kamu kuasai agar bisa membangun sistem yang handal, efisien, dan aman.
Memahami istilah-istilah di atas akan membantumu untuk:
โ
Berkomunikasi lebih efektif dengan tim dan stakeholder
โ
Membangun sistem cloud dengan standar industri
โ
Menghindari kesalahan fatal dalam konfigurasi
โ
Mempersiapkan diri untuk sertifikasi cloud (seperti AWS, Azure, atau Google Cloud)
Penutup
Menjadi Cloud Engineer adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, tapi juga sangat menjanjikan. Dengan dasar istilah yang kuat, kamu sudah selangkah lebih dekat untuk membangun karier yang solid di dunia cloud.
Ingat: Pemahaman istilah bukan sekadar teori — tapi fondasi dari setiap keputusan teknis yang akan kamu buat.
Mulailah dari dasar, terus belajar, dan jangan ragu untuk eksplorasi!
Ikuti Bootcamp Cloud Engineer di ADINUSA!
Mengikuti bootcamp Adinusa adalah kesempatan emas untuk kamu yang ingin mengawali karir sebagai cloud engineer dengan cepat: program ini dirancang secara intensif, lengkap dengan labโฏhandsโon, pembelajaran terstruktur dari dasar hingga teknologi terkini seperti Kubernetes & Ceph, serta dipandu oleh instruktur tersertifikasi yang aktif di industri.
Hubungi kami di +62-811-1123-242 / kontak@adinusa.id