Bagi pengguna Linux, terutama Ubuntu, memindahkan sistem operasi dari satu laptop ke laptop lain bisa menjadi tantangan tersendiri. Banyak orang merasa sayang untuk melakukan instalasi ulang karena semua pengaturan, aplikasi, dan file sudah tertata dengan rapi. Namun, bagaimana jika kita ingin menyalin seluruh sistem dari laptop lama ke laptop baru dengan tipe yang sama tanpa harus memulai dari awal?
Artikel ini akan menjelaskan cara melakukan proses tersebut berdasarkan diskusi di forum resmi Ubuntu Community Hub. Salah satu pengguna bernama peterpov membagikan pengalamannya ketika ingin memindahkan instalasi Ubuntu miliknya ke laptop baru yang identik. Berkat bantuan komunitas, ia berhasil melakukannya dengan mudah menggunakan alat bernama Clonezilla dan Rescuezilla.
Permasalahan Awal: Pindah ke Laptop Baru Tanpa Instal Ulang
peterpov memiliki dua laptop dengan spesifikasi yang sama. Ia ingin memindahkan sistem Ubuntu dari laptop lama ke yang baru tanpa kehilangan apa pun — baik file pribadi, pengaturan sistem, maupun data aplikasi. Ia mencari cara agar hasilnya benar-benar sama seperti sebelumnya, seolah-olah laptop baru tersebut adalah kelanjutan dari laptop lamanya.
Banyak pengguna Linux pasti pernah berada di situasi yang sama. Instalasi baru memang bisa jadi solusi cepat, tetapi akan memakan waktu lama untuk mengembalikan semua aplikasi dan konfigurasi. Karena itu, solusi terbaik adalah melakukan kloning sistem, yaitu membuat salinan utuh dari seluruh isi disk laptop lama dan memulihkannya ke laptop baru.
Saran Komunitas: Gunakan Clonezilla atau Rescuezilla
Beberapa anggota komunitas Ubuntu segera menyarankan peterpov untuk menggunakan Clonezilla, sebuah alat populer untuk melakukan kloning disk. Clonezilla bekerja dengan cara membuat image dari seluruh isi hard disk atau SSD — termasuk sistem operasi, partisi, dan data — lalu menyimpannya ke media penyimpanan eksternal seperti hard disk USB. Setelah itu, image tersebut bisa dipulihkan ke perangkat baru.
Langkah dasarnya cukup sederhana:
-
Buat USB bootable Clonezilla.
Unduh ISO Clonezilla, lalu gunakan aplikasi seperti balenaEtcher untuk membuat USB bootable. -
Boot laptop lama dari USB tersebut.
Dari sana, jalankan Clonezilla dan pilih opsi untuk membuat disk image dari sistem yang ada. -
Simpan hasil kloning ke hard disk eksternal.
-
Boot laptop baru menggunakan USB Clonezilla.
Gunakan fitur restore image untuk menyalin kembali data ke SSD laptop baru.
Proses ini akan menghasilkan sistem identik di laptop baru, termasuk semua pengaturan pengguna dan aplikasi.
Bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan antarmuka berbasis teks, beberapa anggota komunitas menyarankan alternatif bernama Rescuezilla. Rescuezilla memiliki fungsi sama seperti Clonezilla, tetapi hadir dengan antarmuka grafis yang jauh lebih ramah bagi pengguna umum.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Kloning
Meski proses kloning terbilang mudah, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:
-
Ukuran SSD Berbeda:
Jika SSD di laptop baru memiliki kapasitas berbeda (lebih kecil atau lebih besar), mungkin perlu penyesuaian partisi setelah pemulihan. Clonezilla biasanya bisa menangani ini, tapi dalam kasus tertentu pengguna harus memperbaikinya secara manual. -
Bootloader dan Mode BIOS/UEFI:
Setelah memulihkan sistem, terkadang Ubuntu tidak langsung bisa booting. Hal ini bisa terjadi karena pengaturan bootloader (GRUB) atau mode UEFI yang berbeda. Solusinya, pastikan mode UEFI dan pengaturan secure boot di BIOS laptop baru sama dengan yang lama. -
Perbedaan Perangkat Keras:
Jika laptop baru memiliki komponen berbeda (misalnya jenis GPU atau Wi-Fi), mungkin perlu pemasangan ulang driver tertentu. Namun jika perangkat benar-benar identik, hal ini biasanya tidak menjadi masalah.
Beberapa pengguna juga menyarankan opsi tambahan: jika proses kloning terasa rumit, Anda bisa melakukan instalasi baru Ubuntu di laptop baru, lalu menyalin seluruh isi folder home dari laptop lama menggunakan perintah rsync. Dengan cara ini, file pribadi dan sebagian besar pengaturan aplikasi tetap bisa ikut terbawa.
Hasil Pengujian: Rescuezilla Berhasil Sempurna
Setelah menerima saran-saran tersebut, peterpov memutuskan untuk mencoba Rescuezilla. Ia membuat image dari laptop lama dan memulihkannya ke laptop baru. Hasilnya mengejutkan: sistem di laptop baru identik dengan yang lama, tanpa ada data yang hilang. Semua file, pengaturan, bahkan hal-hal kecil seperti font, riwayat peramban Firefox, serta kata sandi tetap tersimpan.
Ia mencatat bahwa proses pembuatan image membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam, dan pemulihan memakan waktu sekitar 3 jam. Satu-satunya hal yang perlu disesuaikan adalah menonaktifkan secure boot di BIOS agar sistem dapat berjalan lancar di perangkat baru.
Dengan hasil ini, peterpov menyimpulkan bahwa Rescuezilla adalah alat yang sangat efisien untuk memindahkan seluruh instalasi Ubuntu, terutama jika kedua laptop memiliki spesifikasi yang sama.
Keunggulan Metode Kloning Dibanding Instalasi Ulang
Metode kloning seperti ini memiliki beberapa keunggulan besar:
-
Menghemat Waktu:
Tidak perlu lagi menginstal ulang sistem, menambahkan repositori, atau memasang aplikasi satu per satu. -
Menghindari Risiko Kesalahan Konfigurasi:
Karena seluruh sistem disalin secara utuh, tidak ada risiko kehilangan pengaturan, file konfigurasi, atau kredensial yang tersimpan di sistem lama. -
Hasil Identik:
Setelah dipulihkan, laptop baru terasa persis seperti laptop lama — baik tampilan desktop, pengaturan, maupun performanya. -
Dapat Digunakan Sebagai Cadangan Sistem:
Image yang dibuat juga bisa berfungsi sebagai backup. Jika suatu saat sistem mengalami kerusakan, Anda bisa memulihkannya kapan saja.
Kesimpulan: Solusi Praktis untuk Migrasi Ubuntu
Dari diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa Clonezilla dan Rescuezilla adalah dua alat terbaik untuk menyalin seluruh instalasi Ubuntu ke perangkat baru yang serupa.
Clonezilla cocok untuk pengguna yang nyaman dengan antarmuka berbasis teks, sementara Rescuezilla ideal bagi mereka yang menginginkan pengalaman grafis yang sederhana.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang benar, Anda bisa memindahkan seluruh sistem Ubuntu — lengkap dengan pengaturan, aplikasi, dan data pribadi — ke laptop baru tanpa kehilangan apa pun. Proses ini memang membutuhkan waktu beberapa jam, tetapi hasil akhirnya sepadan: sistem baru Anda akan berjalan sama persis seperti sebelumnya, tanpa repot melakukan instalasi ulang.
Sumber:
Ubuntu Community Hub. (2025). Clone whole installation to new (same type) laptop. Diakses dari https://discourse.ubuntu.com/t/clone-whole-installation-to-new-same-type-laptop/70944